Lagi-lagi muncul dalam perjalanan. Perjalanan tiga jam di atas rel kereta menuju Tulungagung adalah sebuah ruang refleksi. Di luar jendela, pemandangan silih berganti: jalan setapak, bukit gersang, pohon kamboja berbunga pink yang berdiri anggun di tepi jalan, dan kuburan yang tersembunyi di bawahnya. Pohon itu memberi kesan harapan, tetapi kuburan di bawahnya mengingatkan akan ketidakterdugaan hidup.
Hidup kita sering kali seperti perjalanan kereta ini bergerak dari satu stasiun ke stasiun lain tanpa tahu apa yang menunggu di depan. Kehilangan sosok yang dicintai, seperti keluarga, adalah salah satu tikungan tajam dalam perjalanan itu. Rasanya seperti kereta tiba-tiba berhenti di tengah padang gersang tanpa alasan. Tapi, sebagaimana kereta akan melanjutkan perjalanannya, hidup pun mengajarkan kita untuk terus bergerak, meskipun dengan luka yang belum sepenuhnya sembuh.
Saya teringat pada pemikiran Viktor Frankl dalam bukunya Man's Search for Meaning. Ia menulis, "Kehidupan tidak pernah berhenti bertanya kepada kita, dan kita hanya bisa menjawabnya dengan tindakan kita sendiri." Kehilangan adalah pertanyaan besar yang hanya bisa dijawab dengan keberanian untuk tetap melangkah.
Di momen kehilangan, ide-ide sering menghampiri kita seperti balon udara yang beterbangan, mencari tempat untuk mendarat. Ide tidak datang tanpa alasan; ia membawa misi, seperti pesan dari alam semesta, meminta kita bekerja sama untuk mewujudkannya. Namun, ide butuh komitmen dan waktu. Jika kita tidak peka atau terlalu sibuk berkata, “Nanti saja,” ide itu akan pergi, mencari jiwa yang lebih siap menerimanya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Rumi:
“Jangan duduk diam; bergeraklah, melangkahlah. Meski kau tidak tahu ke mana, perjalanan itu sendiri akan membawamu ke tempat yang kau butuhkan.”
Poin yang bisa kita ambil dari perjalanan ini:
- Hidup adalah Serangkaian Tikungan Tak TerdugaPohon kamboja dan kuburan di bawahnya mengajarkan bahwa hidup adalah perpaduan harapan dan misteri. Ketika kehilangan datang, yang perlu kita lakukan adalah tetap bergerak meski pelan, seperti kereta yang melaju di tengah bukit gersang.
- Ide adalah Peluang yang Perlu DirangkulIde datang seperti balon udara, melayang-layang di sekitar kita. Jangan biarkan ide pergi tanpa sempat kita wujudkan. Komitmen kecil yang kita berikan pada ide bisa menjadi awal dari sesuatu yang besar.
- Makna Ditemukan dalam PerjalananSeperti yang dikatakan Viktor Frankl, hidup selalu bertanya kepada kita. Jawaban terbaik adalah dengan terus melangkah, meski arah belum jelas. Perjalanan itu sendiri yang akan membawa kita pada makna baru.
- Bergerak Adalah Bentuk PenghormatanKehilangan sosok yang dicinta bukan akhir dari segalanya. Bergerak maju adalah bentuk penghormatan kepada mereka, kepada hidup, dan kepada diri kita sendiri.
Seperti kereta yang tak pernah berhenti di satu stasiun, kita juga perlu terus melaju. Pohon, kuburan, rel, dan stasiun adalah simbol bahwa hidup ini adalah perjalanan yang penuh pelajaran. Jika kita cukup berani memberikan waktu dan komitmen, baik untuk ide maupun diri kita sendiri, hidup akan memberi lebih dari yang kita harapkan.
Dah segitu aja, takut bosen bacanya... matur thankyou :)
![]() |
| https://id.pinterest.com/abdumalikh44/ |
